WARTAMADURA.COM – Klub Persepam Madura Utama kini tak lagi bisa “ngamuk” di Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016, setelah klub sepak bola asal Pamekasan ini gagal lolos ke babak 8 besar.
Klub berjuluk “Laskar Sape Ngamuk” ini gagal masuk 8 besar setelah hanya mampu bermain imbang dengan Persita Tangerang di Stadion A. Yani Sumenep, Sabtu (5/11/2016).
Dengan hasil itu, Persepam kini hanya bertengger di peringkat 3 klasemen sementara grup B dengan 5 poin. Sehingga, dipastikan tidak dapat mengejar raihan pesaingnya, PSS Sleman dan Persita Tangerang meskipun masih menyisakan satu laga.
Manajer tim, MH Said Abdullah mengaku kecewa, namun bukan kepada jajaran pelatih ataupun para pemainnya, melainkan pada kinerja wasit.
“Mulai dari melawan Kalteng Putra, lalu PSS Sleman dan terkahir Persita, kita selalu dirugikan oleh kepemimpinan wasit,” ucap Said usai timnya ditahan imbang Persita, seperti dilansir situs MediaMadura.Com, 6 Oktober 2016.
Polikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kini menjabat anggota DPR RI itu menyebut, gagalnya “Laskar Sape Ngamok” lebih karena faktor non-teknis.
“Seperti ada yang tidak mau Madura dua (dua klub yang lolos.red), cukup Perssu yang lolos, Persepam gak usah,” ketus Said dengan nada kesal.
Meski begitu, dia menolak berlarut-larut dan terus mengkambing hitamkan orang lain atas kandasnya Persepam.
Menurut dia, lebih baik timnya bersiap mengahadpi kompetesi sesungguhnya yang akan terselenggara tahun depan.
“Hasil ini tidak mempengaruh tim di kasta Divisi Utama, yang paling penting selanjutnya tim harus berbenah menghadapi kompetesi resmi tahun depan,” pungkas Said. (WM-1)